Faktor - faktor yang menentukan kinerja sebuah graphics card kurang lebih sama dengan sebuah processor, yaitu clock, bandwidth, dan arsitektur. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada desain/arsitektur dan beban rendering. Dengan sebuah prosesor, kita harus memeras pararelisme setinggi mungkin. Akan tetapi, beban kerja Graphics Processing Unit (GPU) sudah sangat pararel, jadi graphics card bisa menggunakan desain yang lebih sederhana.
Terdapat 2 jenis graphics card yang dipakai saat ini, yaitu AGP dan PCI express, perbedaannya adalah pada slot yang digunakan pada motherboard, jadi slot AGP dan PCI.
1. Dari segi fisik, slot untuk penempatan AGP dan PCI Express (PCIe) sudah berbeda, lihat gambar diatas, (SLOT = untuk menyambungkan VGA ke Komputer)
2. Dari segi kinerja, PCI Express lebih unggu 16x dibandingkan dengan AGP.
3. Dari Segi bandwith, PCI Express bekerja dengan metode full dupplex dengan kecepatan transfer datanya mencapai 8 GB per detik, sedangkan AGP bekerja secara hal dupplex dengan kecepatan 2.1 GB per detik.
4. PCI Express lebih hemat listrik dibandingkan AGP.
5. PCI Express tidak mengeluarkan panas yang berlebihan dibandingkan AGP.
6. Hampir semua motherboard terbaru saat ini, sudah mendukung slot PCI Express dan secara bertahap sudah membuang slot AGP.
7. Dari Segi harga, memang PCI Express lebih mah`l dibandingkan AGP, namun dari kinerja yang diberikan rasanya tidak ada masalah.
Pada video card, warna dasar yang digunakan beragam. Mulai dari warna merah, hijau dan kuning keemasan.
Inilah inti dari sebuah video card. Sebuah IC (integrated circuit), tugasnya seperti CPU pada sebuah motherboard. Ia yang menangani proses 2D dan 3D. Biasanya tertutup oleh heatsink dan fan.
Untuk membedakan dengan RAM/memory yang terinstalsi pada motherboard, lebih spesifik disebut sebagai video RAM. Kesamaan antara RAM dengan video RAM cukup banyak. Namun pada praktiknya, RAM video card terutama seri-seri high-end, sering menggunakan chip memory yang lebih cepat ketimbang RAM motherboard.
Untuk sekarang, pilihannya hanya ada dua macam interface. Yaitu, AGP (Accelerated Graphics Port) dan PCI Express. Sebelumnya sempat digunakan slot ISA dan PCI untuk video card ini.
Sempat memiliki sebuah video card yang sama sekali tidak menggunakan fan pendingin, atau bahkan tanpa heatsink? Untuk GPU terkini, sebuah hal yang hampir tidak mungkin. Dengan clock yang demikian cepat, panas selama beroperasi dapat mencapai suhu yang cukup tinggi. Sebagai informasi, suhu pada heatsink pasif (tanpa fan) sebuah video card GeForce FX5200 dapat mencapai kisaran 60°C. Dapat dibayangkan panas yang dapat dihasilkan sebuah video card kelas high-end.
Kebanyakan video card menawarkan tiga jenis port interface: DVI, VGA dan TV-Out. Dan yang lain, hanya merupakan kombinasi minor dari tiga port tersebut. Ada yang menawarkan dual DVI, untuk dapat menghasilkan dua tampilan pada display digital. Ada yang menyertakan fasilitas dukungan output HDTV (high-definition TV), atau VIVO (video input video output). Dua yang disebut terakhir, biasanya dengan menyertakan fungsi tambahan tersebut pada port video.
Biasanya orang membeli kartu grafis tambahan untuk keperluan gaming atau grafis dan multimedia. Game-game berat yang ada saat ini membutuhkan sebuah kartu grafis yang memiliki kemampuan extra, seperti jumlah memory yang cukup besar. Semakin baik sebuah kartu grafis, tentunya harganya juga akan semakin mahal. Pembagian kelas untuk kartu grafis ada 3, yaitu kartu grafis untuk kalangan Low-End dengan kisaran harga antara 300ribu-1 jutaan, kartu grafisMid-End dengan kisaran harga antara 1 juta - 2 jutaan, sedangkan untuk kartu grafis High-End dengan harga 2,5juta keatas. Sebelum Anda membeli sebuah kartu grafis, lihat dulu port yang ada pada mainboard Anda, apakah port yang ada adalah port AGP atau PCI-Express. Port AGP untuk kartu grafis yang digunakan pada komputer jaman dahulu dan port PCI-Express untuk komputer saat ini.
Letak VGA Card pada PC :